"Kak Ricko ... menikahlah dengan Lia, aku enggak apa-apa kok." Mia mencoba memecah keheningan. Perjalanan Bandung-Jakarta menjadi perjalanan terlama kali ini, hanya deru suara knalpot mobil yang Ricko kemudikan menemani setiap detiknya. Ricko terdiam tidak berniat menjawab karena benci mendengar ucapan Mia barusan. Dirinya kecewa karena Mia tidak berusaha mempertahankan perasaannya, padahal bila gadis itu meminta, dia akan memperjuangkannya walau harus meninggalkan semua kenyamanan yang dimiliki saat ini. Semenjak meninggalkan Rumah Sakit, Ricko tetap bungkam karena benaknya sibuk memikirkan permintaan yang om Salim dan tante Mery pagi tadi. "Kak ... sampai detik ini aku belum bisa benar-benar mencintai Kakak dengan tulus, aku masih memikirkan Dio … Kak Ricko pernah bilang dalam dua b