BAB 45

1784 Kata

Warning!! Ada adegan dewasa. Kaki Dewi sudah sangat pegal tapi tamu undangan tidak kunjung habis. Tidak berani memprotes hanya mendesah beberapa kali sejak tadi. Tapi Dimas tahu. Dengan alasan mengganti baju, Dimas mengajak Dewi masuk ke ruang pengantin. Berjongkok di hadapannya dan melepaskan sepatu kaca indah itu. Kemudian sedikit memijatnya. "Pegel banget yah?" Dewi mengangguk saja. Ekspresinya masih terlalu takjub dengan apa yang sedang dilakukan Dimas padanya. Hatinya belum sepenuhnya percaya bahwa yang sekarang sudah boleh dia sebut suami itu adalah Dimas. "Kamu kenapa jadi pendiem gini sih?" Dimas tersenyum melihat Dewi yang salah tingkah ketika ditatap. Tangan laki-laki itu juga sudah membelai sebelah pipi istrinya yang kemerahan karena malu. Inilah yang Dimas suka,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN