"Kamu akan secepatnya hamil anakku, dan kamu gak akan bisa pergi lagi" Bisikan Bima itu selalu terngingang-ngiang di kepalanya. Bima mengancam akan menghamili dirinya, jika Raya masih berulah. Itu artinya, Bima tidak akan segan-segan memperkosa dirinya, untuk mendapatkan keinginannya. Jelas Raya akan menolak itu, jika Bima meminta padanya. Mendesah, Raya memandang ke arah luar jendela. Matanya memperhatikan kepadatan lalu lintas, serta pemandangan malam. Untuk kali pertamanya sejak Bima meninggalkannya, Raya tidak sampai pingsan saat datang bulan. Sedari tadi gadis itu begitu terjaga, pandangannya was-was. Ia masih tidak bertenaga untuk melawan Bima kali ini. Tubuhnya yang lemah, membuatnya semakin terlihat seperti pecundang. Memeluk lututnya, Raya kembali mendesah. Ia benci menjadi