Bab 47

1708 Kata

Mario menghempaskan berkas laporan investigasi ke atas meja kaca di ruang rapat lantai tertinggi kantor pusat Mardani Corp. Wajahnya keras. Rahangnya mengencang. Sementara Kevin Yarsani berdiri di dekat jendela besar yang menghadap kota Jakarta, matanya gelap, tanpa emosi. “Skandal ini bukan sekadar berita palsu,” ujar Kevin akhirnya, menoleh pada Mario dengan sorot mata tajam. “Ada seseorang yang bermain dari dalam. Data yang bocor, bukti transfer, semua terlalu rapi. Ini bukan ulah orang biasa.” Mario mengangguk pelan, lalu menatap asistennya yang berdiri tegang di sudut ruangan. “Fikar, jemput Viola. Sekarang juga. Bawa dia ke rumah orang tuanya. Pastikan ada dua bodyguard di sana, siaga penuh. Aku tidak mau siapa pun mendekatinya.” Fikar mengangguk cepat lalu menghilang dari ruangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN