Cahaya mentari pagi mulai menyusup lembut di antara celah-celah tirai putih kamar Viola. Udara masih segar, suara burung samar terdengar dari kejauhan, dan aroma pagi yang bersih menguar dari luar jendela yang sedikit terbuka. Di bawah kehangatan cahaya itu, tubuh Viola perlahan menggeliat dari tidurnya. Kelopak matanya membuka perlahan, merasakan berat lengan yang melingkari pinggangnya dengan erat. Mario. Gadis itu langsung tersenyum begitu melihat wajah kekasihnya begitu dekat, dadanya naik turun teratur dalam tidur yang masih nyenyak. Viola mengerling geli, memandangi wajah lelaki itu yang dalam keadaan tertidur pun tetap saja tampan menyebalkan. Dia menunduk, mencium pipi Mario dengan lembut. "Selamat pagi, Mr. Ardani." Mario bergumam pelan dalam tidur. Viola tertawa kecil, berusa