Langit senja mulai memerah ketika mobil sedan hitam yang dikendarai Mario memasuki halaman rumah besar keluarga Mardani. Viola duduk tenang di sampingnya, jari-jarinya sesekali saling menggenggam di atas pangkuan. Ini bukan pertama kalinya dia mengunjungi rumah keluarga Mardani, karena hubungan kekeluargaan mereka sebagai sepupu sudah berlangsung sejak kecil. Tapi hari ini terasa berbeda. Hari ini Mario bukan lagi sepupu yang sesekali mengganggu dan menggodanya saat makan malam keluarga. Hari ini, Mario adalah kekasihnya. Pria yang menggenggam hatinya. Mario menoleh dan tersenyum. “Jangan gugup. Mereka akan senang kamu datang.” Viola menghela napas pelan dan mengangguk. “Aku tahu. Tapi tetap saja, Mario. Ini terasa... resmi.” Mobil berhenti di depan pintu utama. Seorang pelayan dengan c