Beberapa hari berlalu, Devi masih ingat kala Devon mengatakan jika lelaki itu telah berhasil membeli kembali rumah keluarganya. Kelegaan tentu dirasakan oleh Devi. Ini yang dia mau selama ini. Andai almarhum papanya tidak bertindak sesuka hati dan menggadaikan semua harta benda mereka, mungkin kehidupan Devi tak akan menjadi rumit seperti ini. Mamanya depresi karena tidak sanggup menanggung beban berat yang di derita akibat ulah almarhum papanya. Beruntungnya Devi masih bisa mempertahankan kewarasan nya di tengah cobaan yang menerpa. Perusahaan keluarganya bangkrut menyisakan banyak hutang. Itu semua tak lepas karena sang ayah yang hobi bermain judi. Semua aset keluarga yang tidak sedikit jumlahnya terjual satu per satu. Bahkan seperti rumah, tanah dan mobil juga tergadaikan. Karena tida