Jarum jam yang tergantung di dinding tak henti berdetak pelan. Suara detak jarum jam itu kini terdengar jelas dalam keheningan suasana ruangan kerja Reyhan. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, tapi Reyhan masih sibuk bekerja dan Dinni juga masih setia menemaninya. Hari ini Reyhan harus menyelesaikan segala t***k-bengek berkas untuk pengajuan kerja sama dengan sebuah lembaga milik pemerintah dengan nilai kontrak yang cukup menjanjikan. “Apa sebaiknya aku anter kamu pulang ke rumah dulu?” tanya Reyhan sambil terus menatap layar komputer di depannya. Hening. Dinni tidak menjawab sama sekali. Reyhan pun melongokkan wajahnya dari balik layar komputer dan melihat Dinni sudah terlelap di meja kerjanya. Reyhan tersenyum kecil, lalu kemudian bertopang dagu menyaksikan pemandangan itu. Sos