“R-Reyhan? Kenapa kamu ada di sini?” Juan juga tampak terkejut.
Reyhan sendiri masih menatap nanar. Jari telunjuknya masih terangkat menunjuk Juan yang juga masih menatap heran. Pak Dimas pun menatap kedua pemuda itu secara bergantian, lalu mulai bersuara.
“Kalian berdua saling kenal?” tanya pak Dimas.
“B-begitulah,” jawab Reyhan terbata.
“Saya dan Reyhan terlibat dalam hubungan yang cukup rumit,” ucap Juan menimpali.
“Ayo duduk dulu sini! Kebetulan sekali kamu sudah datang,” Pak Dimas tersenyum kepada Juan.
Suasana pun berubah canggung. Saat ini Juan dan Reyhan duduk berhadap-hadapan dan sama-sama terlihat salah tingkah. Sesekali keduanya saling lirik, namun dengan cepat mengalihkan pandangan jika salah satu diantara mereka sudah menyadarinya. Keadaan saat ini benar-benar di luar du
