My Ice Boss - 100

1929 Kata

“Reyhan … buka pintunya!” Dinni masih memohon dibalik pintu sambil duduk menyandarkan punggungnya di sana. Sudah sekitar dua jam Dinni membujuk Reyhan untuk membukakan pintu, tapi Reyhan masih saja merajuk dan tidak menghiraukan usaha Dinni. Dinni pun beralih menatap jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam dan sebenarnya dia sudah merasa sangat mengantuk Sedari tadi Dinni terlihat menguap lebar beberapa kali sambil mengucek-ucek matanya. “Ya ampun, Rey! Kenapa kamu jadi seperti ini, sih! Oke kalau itu mau kamu … kalau kamu emang nggak mau membukakan pintunya, aku akan pulang ke rumah Ibuk malam ini juga,” ancam Dinni kemudian. Deg. Sosok Reyhan yang ternyata juga sedang duduk menyandar di belakang pintu itu pun langsung terkejut. Ancaman Dinni kali ini membuat Reyhan b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN