My Ice Boss - 102

1588 Kata

“Nggak bisa, Ma … kata ibu guru yang datang itu harus laki-laki. Kalau nggak Papa, Paman atau saudara laki-laki.” Nana merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya. Amanda menyapu wajahnya perlahan, lalu kembali mencoba membujuk putri semata wayangnya itu dengan nada lembut. “Mama ngerti sayang, tapi nanti Mama akan coba bicara sama ibu guru kamu, ya!” “Pokoknya Nana nggak mau, Ma … masa iya nanti cuma Amanda yang lombanya sama Mama. Temen-temen Nana semua lomba bareng sama papanya.” Deg. Amanda terhenyak mendengar hal itu. Ada perih yang kini terasa menggores hatinya. Sejenak raut kesedihan terlukis jelas di wajah perempuan berambut pendek itu. Namun kemudian Amanda kembali memaksakan bibirnya untuk tersenyum. “Hmm … jadi harus sama laki-laki, ya?” tanya Amanda. “Iya. Soalnya nanti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN