Sandira kecewa karena merasa bahwa Sein sudah meremehkan dirinya. Padahal sejak awal Sandira sudah tahu niat Sein datang menemuinya di apartemen untuk mengambil mustika biru demi kesembuhan Kristian. Sandira merasa pria tersebut tidak menganggap dirinya. Wanita itu terus berjalan dengan perasaan tak tentu. Sandira memilih melewati tebing curam dan hutan belantara. Semakin jauh langkah kakinya semakin masuk ke dalam hutan dan menjauh dari kota tempat tinggalnya. Sandira sudah tidak peduli lagi, pikirnya itulah cara untuk menenangkan pikirannya saat ini. Sejak keluar dari kerajaan hatinya terasa sangat kacau. Entah seperti apa perasaan Sein padanya, Sandira sendiri tidak mengerti. “Aku jelas-jelas melihat ekspresi wajah penuh rasa bersalah dari wajah Sein, tapi kenapa hatiku rasanya tetap s

