Darwin tidak berani membuka kata kembali. Melihat amarah besar terlukis pada wajah George dan Frank sepertinya mereka berdua benar-benar serius menghadapi masalah kali ini. Mereka bertiga kembali ke kamp dengan tangan kosong. Tidak kasus yang mereka temukan di seluruh kota. “Kenapa kota begitu damai di saat seperti ini?” Keluh Frank pada dirinya sendiri. “Jadi? Haruskah aku membuat keributan dengan membakar kota atau yang lainnya?” Sahut George pada Frank, seakan tindakan tersebut hanyalah hal sepele yang bisa dia lakukan sesuka hati. Darwin kaget sekali, pria itu tidak mengira kalau mereka akan menghalalkan segala cara untuk membuat kasus. Darwin tidak mengerti kalau mereka menggunakan itu untuk menutup kasus yang menimpa Sandira. “Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Bukankah tugas

