“Memviralkannya atau tidak, itu urusanku. Mas Deni tidak perlu mengaturku lagi.” “Selain itu … aku hebat, kan, baru bicara semua tentang keluh kesahku sekarang? Selama ini aku mati-matian menahannya dan saat ini aku lega karena telah meluapkannya. Aku sangat lega.” Itu adalah kalimat yang Evrina ucapkan dan sampai detik ini masih terngiang di telinga Deni. Sekarang wanita itu sudah keluar dari kamar ini dan membawa serta laptopnya. Ya, mereka bukan hanya pisah ranjang, melainkan pisah kamar juga. Terlebih di rumah ini ada beberapa kamar lain yang tak kalah nyaman dengan kamar utama yang selama ini Deni dan Evrina tempati. Setelah Evrina menutup pintu kamar dari luar, Deni jadi tak bisa tidur lagi padahal hari sudah lewat tengah malam. Deni mulai merenungkan segala kesalahan yang seharus

