“Aku Sean, tidak mungkin kan kau melupakan ku, Diana?” *** “Diana?” tanya Vanilla tak mengerti. Sean tertegun. “Tentu saja, namamu Diana,” ujar Sean sedikit cemas. “Aku Vanilla Aquameera, bukan Diana. Kau pasti salah orang,” ujar Vanilla dengan dahi yang mengerut dalam, menatap heran pada Sean. “Di mana ini? Dan di mana Darrel?” tanya Vanilla. Kini otak Sean benar-benar blank, ayolah Vanilla ingat?! Bukankah Ibunya sudah memberi suntikan ramuan penghilang ingatan?! “Kau siapa sebenarnya? Aku tidak mengenalmu, dan kenapa aku di sini?” tanya Vanilla beruntun. “Tunggu sebentar.” Sean melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan ia mengambil bekas suntikan yang digunakan Ibunya tadi. Sean mencium aroma bekas cairan ramuan di dalam alat suntik itu. Seriously?! Ibunya salah memberi ramu