“Kenapa kau lama sekali, Alex?!” gerutu Louis kesal pada Alex.
Mereka semua sepakat bahwa hari ini adalah misi menyelamatkan Vanilla, dan seharusnya mereka telah berangkat sejak dua jam yang lalu. Tapi Alex menghancurkannya dengan datang terlambat.
“Maaf, Yang Mulia, saya terlambat karena harus menunggu Alisya terlebih dahulu.” Alex menjawab dengan sopan sambil sesekali melirik ke arah wanita berkulit dan berambut putih.
Wanita itu adalah Alisya, penyihir putih yang selalu mendukung kerajaan Oceana. Bahkan kalung untuk bernapas di daratan merupakan buatan penyihir putih cantik ini.
Louis menghela napasnya dan melirik Alisya yang tampak acuh.
“Ya sudah kalau begitu pergilah ke tempat Eros dan minta beberapa peralatan yang sekiranya kau butuhkan nanti,” titah Louis.
Alex mengangguk. “B
