“Kau tidak bisa memaksaku seperti itu!” seru Vanilla marah pada Sean yang tampak mengerikan.
“Suka tidak suka kau harus menjadi pasanganku,” desis Sean dengan mata yang menatap Vanilla tajam.
“Aku sudah memiliki mate,” tolak Vanilla sambil bersedekap dan memandang Sean marah.
“Tidak masalah bagiku, terlebih Darrel belum menandai dirimu,” ujar Sean sambil menyeringai lebar.
Vanilla terdiam. Ia kehabisan kata-kata untuk menjawab ucapan Sean saat ini.
Sean benar-benar sudah gila!
“Kenapa kau seperti ini?” tanya Vanilla dengan putus asa.
Sean terdiam cukup lama sebelum menjawab pertanyaan Vanilla.
“Karena aku menyukaimu.”
***
“Sean Damiello, merupakan seorang putra dari Elizabeth Damiello. Mereka tinggal berdua sejak tragedi yang terjadi seratus lima puluh tahun yang lalu, mereka mem
