“Di mana, Vanilla?” “Dia tidak ada di sini,” sahut Sean acuh tak acuh. “Apa maksudmu dia tidak ada di sini?” tanya Elios. “Kalian terlalu banyak bicara! Mau kau di habisi oleh Darrel atau aku yang akan menghabisi dirimu?!” seru Alisya sambil berdecak kesal dan menatap malas ke arah Sean. Sean menatap Alisya lamat-lamat, sudah lama ia tak bertemu dengan Bibinya yang satu ini dan sekarang ia muncul bersama demon. Bagus sekali, berarti selama ini Alisya bersekutu dengan klan demon. “Kalian berpencarlah mencari Vanilla, aku akan mengurus penyihir sialan ini,” titah Darrel pada Elios, Eros dan Ansel. Elios, Eros dan Ansel pun berjalan keluar. Sangat sulit untuk menerobos Sean saat ini, lebih baik mereka melewati pintu yang lain dan mereka yakin ada banyak pintu yang dapat mereka masuki.