Julian menahan ekspresi bersalah yang nyaris lolos di wajahnya. Meski kenyataannya memang seperti itu, ia terlalu malu untuk mengakuinya. Sepulang sekolah ini Julian benar-benar terpaksa absen dari agenda pulang bareng yang sudah dijadwalkan Hazel dan memilih untuk ikut rapat KIR. Ketua KIR yang lama, Bayu Pratama, mengiriminya pesan beberapa saat yang lalu. Pesan itu sangat mendadak dan Julian tidak sempat mengabari Hazel mengenai rapat tersebut. Kali ini bukan ekspresi kecewa saja yang mampir di wajah kekasihnya, ada ekspresi lain—seperti marah. "Gilang juga ikut?" tanya Hazel datar. Melangkah ke arah tangga dan membiarkan Julian mengikuti. Alis Julian menukik tajam. Ia merasakan kekhawatiran dari intonasi yang datar tersebut. Lalu mengangkat bahu dengan ringan. "Nggak tau." Hazel me