"Julian ... ganteng deh." Yang namanya disebut hanya bisa mendengus. Sejak beberapa jam terakhir kalimat serupa gombalan itu mampir di setiap kata maaf yang terlontar dari lawan bicaranya. Selama itu pula ia memutuskan untuk diam seribu bahasa dengan maksud merajuk terselubung. "Ayolah, lo nggak pantes ngambek begitu. Nggak ganteng." Julian menghadiahi kalimat itu dengan tatapan mematikan andalannya. "Udah berapa cowok yang lo bilang ganteng selama ini?" tuntutnya. "Hum, cuma Adam doang," Hazel menjawab santai tanpa rasa takut sedikit pun, "Tapi tetep, yang paling ganteng cuma lo, serius. Gue aja kalah. Nih, ya, Edward Culun ... lewat. Fransisco Lachowski ... lewat." "Lewat mana?" "Lewat Thamrin trus ikut ngelawan teroris." Hazel nyengir. "Nggak lucu." Hazel mengerang frustasi. Men