Tempat yang Jani tuju adalah sebuah bukit tidak jauh dari daerah sekolahnya. Bukit itu tersembunyi meski berada di pusat kota. Tidak banyak yang tahu bukit itu karena mungkin tidak menyangka ada bukit tengah-tengah kota.
Ares pun tidak percaya kalau yang Jani maksud dengan tempat favoritenya adalah sebuah bukit di mana mereka misah menikmati waktu sore hari sambil menunggu matahari terbenam dengan rumput-rumput ilalang di sekitar mereka.
“Kamu sering ke sini?” tanya Ares ketika mereka sudah turun dari mobil dan Jani menggandengnya untuk mulai menyusuri bukit, menikmati senja.
Jani mengangguk.
Bukit itu tidak terlalu tinggi, tetapi cukup untuk bisa merasakan angin sore semilir yang berhembus dengan langit jingga terbentang di atas mereka siap menyambut malam berbintang.
