Sore itu ruang tamu rumah Bu Mayang sudah ramai dipenuhi oleh beberapa keluarga besar terdekat. Mereka masih asyik bercengkrama. Ada juga beberapa anak-anak kecil senang bermain di sudut ruangan. Sesekali mereka berlarian di ruang tengah, tapi mereka cepat dicegah oleh para pengasuh. Sementara itu Agni sedang sibuk memberi arahan kepada rekan kerjanya di dapur, mempersiapkan segala makanan dan minuman utama yang akan dihidangkan nantinya ketika acara dimulai. "Sibuk, Bu?" Agni terkesiap. Ada yang mencolek bahunya dari belakang di ruang dapur. "Eh ... Kintan!" seru Agni senang setelah mengetahui orang yang menyapanya tadi. Kintan adalah keponakan Bu Mayang, papanya, Pak Pambudi, adalah adik kandung Bu Mayang. Kintan terkekeh. "Belum datang kan tamu agungnya?" tanya Agni sambil mengeda