Bab 104. Endless Happiness

1301 Kata

"Hei. Selamat yaaa. Maaf nggak bisa pulang," rengek Bagas dengan wajah lelahnya. Tampak Bude Nayra dan Pakde Gun ikut melihat Hera dari belakang tubuh Bagas. "Bude, Pakde. Makasih kirimannya," ucap Hera. "Haha. Nggak seberapa, Sayang. Semoga bermanfaat. Bude nggak sempat beli hadiah." "Nggak papa, Bude. Itu banyak banget kok." "Jaga kesehatan ya? Selalu bahagia sama Zahara. Cantik banget. Hidungnya duh, udah keliatan mancung." "Hahaha, Bude bisa aja. Eh, Bagas capek banget keliatannya." "Biasa, Hera. Kuliah di sini kan lumayan sulit. Tapi udah lega karena sudah tahap pertama lulus." "Aaaa. Senaaang. Bagas kurusan, Bude." "Emang." "Suruh cari pacar dong, Bude," timpal Grace. "Cariin dong, Grace. Sebagai mantan harus support dong. Ya nggak, Maureen." Semua tertawa mendengar selor

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN