Sore ini kantor Idris agak ramai, karena kehadiran keluarga kecilnya yang sedang berkunjung. Ada Hera yang sedang mengandung, Zahara, dan si kembar Aaron dan Jonah. Idris memang sering mengajak istri dan anak-anaknya ke kantor, bahkan ada sebuah ruangan khusus di mana mereka bisa beristirahat dan tiduran. Maklum, sekolah ketiga anaknya berdekatan dengan kantornya, dan ketika mereka pulang dari sekolah, mereka terkadang singgah di kantor Papa mereka, lalu pulang bersama-sama ke rumah. Saat hendak bersiap-siap pulang, Idris mendapat kabar dari sekretarisnya yang bernama Trisna, bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengannya. “Klien baru, Pak. Katanya sudah lama kenal sama Bapak.” “Siapa namanya?” “Bu Agni Dwi Prameswari.” Deg. Jantung Idris berdegup kencang mendengar nama itu. Agni