Bel Istirahat terakhir sekolah berbunyi. Anak-anak lega. Beberapa tampak merenggangkan otot-otot karena merasa cukup lama duduk. Ada juga yang langsung pergi keluar dari kelas, menuju ke toilet atau sekadar makan cemilan di depan kelas. Sementara Rara langsung ke bangku belakang kelas menemui Dista, gadis yang membayar baksonya tadi. "Hai. Aku Rara." Rara menyodorkan tangan kanannya ke arah gadis yang sedang asyik membaca buku. Gadis itu pun mendongak. "Eh, hai. Dista. Nama aku Dista." Gadis itu membalas jabat tangan Rara. Tersenyum. "Tadi, makasih ya, udah bayarin baksoku. Besok gantian aku yang traktir." Dista tersenyum menggeleng. "Nggak usah. Nggak papa kok," tolaknya halus. Setelah itu Dista meneruskan bacaannya. Rara pun diam. Suasana jadi begitu canggung, karena memang satu sa