"Kamarmu bikin aku ilfill banget, Ra. Sudah aku puji-puji rumah ini. Ternyata isi kamarmu, Oh My God," omel Dista kesal. Sangat berantakan. Itulah keadaan kamar Rara. Lemari pakaian yang terbuka penuh dengan baju-baju yang tak tersusun. Tas-tas yang berhamburan di atas lantai, dan seprei kasur yang terlihat dirapikan seadanya. Belum lagi buku-buku yang di meja belajar tak tertata. Beberapa alat-alat tulis tumpah ruah di atas meja. Benar-benar berantakan. "Udah ... duduk sana," perintah Rara cuek. Dista hanya bergidik melihat keadaan kamar itu. "Bentar, Ra. Aku mau kasih tahu mamaku kalau aku di sini. Biar dia nggak khawatir." Dista langsung meraih ponsel dan menelepon mamanya. "Yah. Nggak diangkat," gumam Dista sedikit kecewa. Segera ia mengetik pesan di telepon genggamnya. Tak lama