Untuk Varrel

2443 Kata

Malam semakin larut, jam sudah melewati angka dua dini hari, namun mata Tasha tetap enggan terpejam. Ia masih duduk di ruang tengah apartemen mewah yang sepi itu, hanya ditemani lampu gantung redup dan bayang pikirannya yang bergulung-gulung. Pelayan perempuan paruh baya itu duduk di seberangnya, membawa nampan kecil berisi minuman hangat yang kini mengepul pelan di antara mereka. Cerita demi cerita mengalir dari bibir pelayan itu, perlahan-lahan membuka lembar masa lalu yang tak pernah Tasha duga sebelumnya. "Nama kembarannya, Vano, Nona... Mereka lahir kembar identik. Tapi beda nasib sejak awal. Tuan Vano itu sakit-sakitan. Paru-parunya lemah sejak bayi. Jadi sekolahnya di rumah saja." Tasha hanya menatap, matanya basah namun tak berkedip. "Tapi Tuan Vano itu luar biasa cerdas. Bahka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN