Malam pertama di pavilion membawa suasana yang tak bisa didefinisikan hanya dengan kata “tenang.” Ada kehangatan yang menggantung di udara, aroma laut yang masuk lewat jendela terbuka, dan suara gesekan panci dari dapur kecil yang menyatu dengan ruang makan. Dita berdiri di depan kompor dengan celemek sederhana yang dipakai asal, rambutnya diikat seadanya, tapi tubuhnya bergerak begitu luwes seolah berada di panggung yang sangat ia kuasai. Kulkas yang penuh membuat senyumnya mengembang sejak tadi. Ia mencintai rumah tangga yang hidup, dan malam ini, ia ingin menyalakan kembali sejumput kenangan lewat masakan. Sepotong salmon fillet sedang ia bumbui dengan rosemary, garam laut, dan lemon. Di oven, kentang panggang dan sayur medley pelan-pelan mengeluarkan aroma mentega yang hangat. Dita t