Di kamar mandi itu ada dua shower. Saling berhadapan. Dita memilih sisi seberang, membiarkan air hangat mengguyur tubuhnya yang telanjang tanpa memedulikan kehadiran Bram. Ia berdiri begitu saja, begitu tenang dan itu justru membuat Bram kehilangan tenangnya. “Nyantai aja, Mas. Aku mandi doang. Asal gak sentuh kamu kan sesuai yang kamu perintahkan.” “Dita, kamu membuat aku tidak nyaman.” “Yaudah madep tembok aja apa susahnya sih?” decak Dira acuh. Uap yang menari dari ubin marmer hanya mampu menyamarkan sebagian lekuk tubuh istrinya, bukan menyembunyikannya. Bahkan dalam kabut tipis itu, Dita tetap tampak seperti lukisan basah yang baru saja selesai disentuh seniman dengan tangan gemetar. Tubuh Dita... adalah definisi dari segala yang menggoda, semok namun anggun, dengan kulit yang nya