Ruang Hidup dan Mati

2256 Kata

Bandung. Kota kelahirannya, tempat pertama kali Prabu mengenal dunia, sekaligus tempat yang selalu ia hindari sejak dewasa. Bukan karena benci, tapi karena terlalu banyak kenangan yang menggantung di udara sejuknya. Rumah keluarga Astana Dewangga, wilayah elite yang menyimpan banyak sejarah dan kehormatan. Di sanalah bangunan kolonial bergaya Indis itu berdiri anggun dengan halaman penuh kamboja dan taman belakang yang menghadap ke hutan pinus. Aroma kopi dan kayu tua melekat di setiap dindingnya—seperti memeluk masa kecil yang dulu hangat namun penuh tuntutan. Tak jauh dari rumah utama, berdiri sanggar tari milik Ibu Dahayu: Sanggar Sekar Puspa. Bangunan berarsitektur joglo dengan pilar-pilar kayu jati itu kini dipenuhi wanita paruh baya berkebaya, para kerabat dan sahabat Ibu Dahayu yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN