Sebuah Konflik

1940 Kata

Karena hari ini tidak ada jadwal kuliah, Dita memutuskan untuk keluar bersama Rania. Akhirnya mereka mengatur pertemuan tanpa basa-basi: ke mall, bawa kartu, dan nikmati hari seperti bukan istri orang. Tujuan pertama mereka butik perhiasan yang baru buka, memamerkan koleksi gelang emas putih dan kalung berliontin batu bulan. Rania memilih cincin mungil dengan ukiran huruf D, “Buat Daisy,” katanya. Sementara Dita memilih anting klasik yang katanya cocok buat makan malam bareng “si Mas” yang makin susah ditebak. Dari sana, mereka pindah ke butik pakaian. Satu jam hanya untuk memilih dress berpotongan A-line dan blouse organza lembut warna pistachio. Dita mencoba satu, Rania mencoba dua, dan akhirnya mereka keluar dengan lima kantong belanja. Sebelum makan siang, agenda terakhir: nail art.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN