Tersisihkan

2071 Kata

Dita membuka matanya perlahan. Pandangannya menembus diam langit-langit kamar yang samar-samar diselimuti cahaya pagi. Sunyi terasa seperti selimut tipis, menyisakan hanya detak jantungnya sendiri yang masih berlari lambat, seperti menyesap sisa semalam. Ia menoleh ke samping, dan tempat tidur sudah kosong, Bram tak lagi di sana. Tapi kehangatannya masih terasa. Bahkan aroma kulitnya masih tertinggal di bantal, seolah pria itu baru saja bangkit. Seingat Dita, Bram memeluknya erat setelah keduanya membersihkan diri di kamar mandi sambil bercinta dengan brutal, sebelum mereka jatuh tertidur dengan tubuh yang saling menempel, dan lelah dalam ketenangan yang hanya bisa muncul setelah saling menggenapi. Pelan-pelan, Dita menarik selimut hingga ke d**a, tapi tubuhnya justru menggeliat, merasak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN