Paris. Kota yang dulu terasa mustahil untuk disentuh, kini menyambut Rania dengan sapuan angin musim semi yang dingin dan aroma baguette dari setiap sudut jalan. Di tengah kawasan elite 16ᵉ arrondissement, berdirilah mansion besar bercat putih gading dengan aksen batu alam di sepanjang pilarnya, memancarkan kemegahan klasik yang hanya dimiliki keluarga bangsawan Eropa. Dikelilingi taman luas berhiaskan pohon cemara tua dan air mancur berpatung dewi musim semi, rumah itu menampung riwayat yang rumit kisah cinta, perselingkuhan, dan perpecahan darah. Mansion itu lebih dari sekadar rumah; ia adalah benteng masa lalu yang dalam diamnya menyimpan begitu banyak cerita yang tidak pernah benar-benar mati. Papanya sendiri yang akhirnya memaksa Rania ke sini, menuntunnya kepada Lucien, kakek yang