Zara bernapas lega terlepas bisa meninggalkan kediaman Davendra dan bergegas mencari agen travel ke Bandung di sekitar wilayah terdekat. Berbanding terbalik dengan keadaan Davendra bukannya lega malah semua orang yang ada di mansionnya kena omel yang tidak tahu juntrungannya. “Pak Dave, itu mbak Camilia masih menunggu di ruang santai.” Reza menghampirinya saat Davendra sedang memarahi ke dua security-nya yang membiarkan Zara pergi begitu saja, bukannya dicegah. Davendra menarik napasnya dalam-dalam, dengan sorot matanya yang tajam ia menolehkan wajahnya menatap asistennya. “Dan jangan lupa Pak, jam 10 ada meeting,” lanjut kata Reza sangat hati-hati. “Argh!” Davendra geram, lalu kembali bergerak masuk ke dalam mansionnya untuk menghampiri tunangannya yang hampir saja ia lupakan keberadaa