Malang tak bisa dicegah, kini di kantor polisi, Farida duduk di ruang interogasi dengan wajah penuh kebencian, meskipun keringat dingin membasahi pelipisnya. Suara deru kipas angin tua di sudut ruangan menjadi satu-satunya suara selain ketukan pena dari penyidik yang mencatat pernyataannya. Suasana ruangan penuh tekanan, dua polisi berjaga di dekat pintu, memastikan wanita baya itu tidak membuat gerakan yang mencurigakan. “Seperti yang sudah saya katakan, ini semua fitnah!” seru Farida dengan suara tinggi. “Rekaman itu sudah direkayasa. Firman mengkhianati saya!” Sejak tadi Farida selalu saja menyanggah. Penyidik, seorang pria paruh baya dengan wajah tenang, menggeleng perlahan. “Ibu Farida, rekaman suara, bukti transfer, serta kesaksian dari pak Firman dan pak Ikhsan semuanya sudah ter