Di ruang pertemuan yang luas di dalam rumah peristirahatan itu, suasana terasa berat, seolah udara sendiri menolak untuk bergerak. Ruangan itu dihiasi dengan kayu ek gelap dan panel-panel dinding berukir, memberikan nuansa tradisional yang megah. Lampu gantung dari kristal tua menggantung di langit-langit tinggi, menerangi meja panjang yang penuh dengan dokumen dan alat tulis. Daria duduk di salah satu ujung meja, punggungnya tegak, dagunya terangkat, dan matanya menatap langsung ke depan tanpa gentar. Dia mengenakan gaun berwarna biru gelap yang sederhana namun elegan, dan mahkota kecil bertengger dengan anggun di rambutnya yang tergerai. Di hadapannya duduk seorang pria tua dengan wajah keras dan garis-garis ketegangan yang jelas di setiap sudutnya. Namanya Boris Ivanovich, seorang dipl