Katarina melangkah keluar dari balai pertemuan dengan kepala tegak, seolah angin sore yang berhembus lembut turut mengiringi keagungannya. Gaunnya yang panjang dan elegan berkilauan di bawah cahaya matahari yang mulai meredup, membentuk bayangan yang agung di permukaan jalan berbatu. Di sekitarnya, penduduk berdiri dengan penuh hormat, sebagian dari mereka menundukkan kepala, sementara yang lain mengatupkan tangan di d**a sebagai tanda penghormatan. Wajah-wajah yang memancarkan kekaguman itu tertuju padanya, pada Duchess mereka yang tak hanya cantik luar biasa, tetapi juga memiliki hati yang penuh kasih. “Terima kasih, Yang Mulia! Semoga Anda diberkati sepanjang hidup!” seru seorang wanita tua dengan suara bergetar, suaranya mencerminkan rasa syukur yang mendalam. Katarina menatapnya deng