”Apa kamu tidak punya satu orang pun teman? Atau yang semacam itu?” tanya Gio to the point. Secara mengejutkan Ravindra menjawab seolah tak punya beban, “Tidak. Apa yang Anda maksud dengan… teman??” ia bertanya balik. Sepertinya apa yang aku asumsikan benar, yah, batin Gio percaya diri. Merasa ada di atas angin karena akhirnya mampu membentuk sebuah hubungan yang “bisa dinalar logika”. Dengan penduduk yang jauh lebih lama ada di sana. Ia menjawab, ”Teman adalah seseorang yang akan tetap bertahan di sisimu sekalipun seluruh dunia memutuskan untuk tinggalkan.” Ravindra terdiam. Memikirkan hakikat dari tiap kata yang baru saja pemuda di hadapannya ucapkan. “…” Sementara Gio membatin, heh, orang yang sendirinya tidak punya banyak teman seperti aku kok sok memberitahu makna pertemanan. Tera