30: Neraka Tak Bertepi [F]

1948 Kata

”Aku minta maaf, Ravindra. Kalau apa yang aku ucapkan membuat kamu merasa kurang nyaman,” pohon Gio menatap wajah pemuda di sisinya cemas. Pertemuan dengan Ravindra benar-benar seperti menemukan sumber mata air di tengah gurun pasir. Ia tak ingin merusak hubungan yang baru terjalin karena ketidakpekaan. Ravindra langsung menekuk bibir dan menggelengkan kepala. ”Sama sekali tidak, Giorsal. Ucapan Anda justru memberi saya begitu banyak perasaan bahagia juga sudut pandang baru. Hal yang tak akan pernah saya dapat jika kita tidak berjumpa.” Wah… Gio mendorong piring kotornya agar pelayan rumah makan tau bahwa ia sudah selesai. “Apa anda menginginkan sesuatu untuk dibawa pulang? Biar saya pesankan,” tawar Ravindra. Gio berpikir, letak rumah makan ini cukup jauh dari rumah sewaanku. Rasanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN