Stevan menatap Fiza yang masih meringkuk di ranjang. Setelah dia merampas keperawanan gadis itu, Fiza pingsan sampai enam jam tak kunjung bangun. Bukannya merasa bersalah, Stevan malah terkekeh kejam. Itu tandanya keperkasaannya tidak bisa diragukan, hingga membuat Fiza jatub tak sadarkan diri. Namun setitik hati Stevan menyesalinya, menyesali perbuatannya yang menyakiti Fiza. Sekarang terbukti kalau Fiza tidak selingkuh. Ini semua hanya rencana ibu Fiza yang selalu berusaha memisahkan Fiza dengannya. "Erghhh!" sayup-sayup Fiza mulai terbangun. Badannya sakit semua apalagi area vitalnya. Fiza sungguh tidak mempunyai tenaga hanya sekadar bangun. "Sampai kapan kamu terus tertidur seperti itu?" Suara Stevan membuat Fiza bergetar. Gadis itu mengeratkan selimutnya dan mencoba menjauhkan dir