TPU

1115 Kata

"Buat anak, Sayang?" tanya Al mematikan yang langsung di anggukkan kepala penuh sengatan oleh Naya, karena Naya tidak sabar untuk memiliki anak, terlebih Naya baru saja kehilangan anaknya. Al menurut saja saat Naya menuntun tangannya untuk naik ke atas ranjang. "Paman, kenapa diam saja? Paman tidak rindu dengan permainan panas kita?" tanya Naya saat melihat Al terlihat sangat ragu. "Sayang, kita tidak bisa melakukannya sekarang. Tunggu sampai setengah bulan setelah kepergian anak kita." Ujar Al lembut, berharap Naya mengerti dengan maksud penolakan Al yang bukan berarti Al menolak Naya karena sudah tidak b*******h, tapi karena Naya masih dalam masa nifas. Naya tersenyum dan mengangguk kan kepalanya, lalu mengecup rahang Al lembut, dan menyuruh Al pergi ke kantor, serta mengatakan kalau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN