Tujuh Puluh Lima

1190 Kata

Alina sudah mondar mandir dengan sangat panik saat kini ia harus menunggu diskusi dokter dengan Edrik setelah Sakya dilarikan ke rumah sakit sehabis kecelakaan yang tadi ia alami. "Alina lebih baik kamu duduk dan tenang." mama Alina coba mengingatkan anaknya itu yang sejak tadi tidak berhenti gelisah. "Bagaimana aku bisa tenang disaat seperti ini ma?" "Tapi seberapa panik dan gelisahnya kamu tidak akan ada gunanya." "Ini salahku, ini semua salahku." Alina meringis menyalahkan dirinya sendiri. "Enggak sayang, jangan bicara seperti itu," umbuk mama sambil kini memijat pelan lengan putrinya yang juga sudah memiliki beberapa luka lecet di tubuhnya yang telah diobati. Kalau saja tak dipaksa, bahkan Alina tidak akan sempat dan ingin mengobati dirinya sendiri. "Tapi ma, dia celaka karen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN