Keterkejutan bunda Sakya membuat Alina bingung, dan saat ia beralih melihat mama dan papanya, mereka juga terlihat tak kalah kaget. "Ada apa memangnya?" Alina bertanya namun tak ada satupun yang menjawabnya. "Bagaimana bisa Sakya itu..." mama dari Alina kembali bicara seolah tak percaya dengan fakta yang ia dapatkan. Bunda tertawa pelan, namun siapapun yang melihatnya bisa tahu kalau kini ia sedang kesal dan marah, "bagaimana bisa aku memiliki dua orang pria baik yang malang?" Mama Alina menatap suaminya yang sejak tadi terus diam, "mas..." "Wulan, apa Sakya itu benar-benar anakmu?" kali ini papa Alina lah yang secara jelas mempertanyakan kebenaran ini. "Bukankah sudah jelas? Bahkan dia sama bodohnya dengan ayahnya bukan?" "Tidak mungkin..." Alina dan Edrik hanya bisa menganga