Tujuh Puluh Tujuh

1257 Kata

Alina memasuki rumah dengan suasana hati yang sangat kacau setelah mendengar penjelasan Edrik mengenai hubungan orang tuanya dan orang tua Sakya. Langkah gadis itu begitu cepat karena begitu ingin untuk istirahat, selain badannya yang terasa sangat lelah dan nyeri, batinnya juga tak kalah lelah. "Alina, kamu udah pulang?" mama yang ternyata duduk di sofa ruang tamu menyapa Alina. Alina melirik malas dan hanya diam saja. "Apa Sakya sudah sadar?" tanya mama lagi. Alina terkekeh pelan mendengar pertanyaan mamanya, "apa? Mama menanyakan keadaan Sakya? Apa aku sedang tidak salah dengar?" "Bagaimanapun dia telah menyelamatkan kamu sayang." "Jadi karena dia udah nyelamatin aku? Bukan karena mama udah tahu siapa orang tua Sakya?" Mama terkejut dengan apa yang sulungnya itu katakan, "apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN