Tujuh Puluh Delapan

1537 Kata

Alina mengubah posisinya yang berbaring untuk duduk karena matanya tak kunjung mau terkatup lagi setelah bolak balik mencari posisi paling nyaman untuk tidur. Selain sekujur tubuhnya yang terasa pegal, pikirannya juga belum bisa dibawa tenang karena terus memikirkan keadaan Sakya. Mata gadis itu mendapati jam dinding menunjukkan pukul setengah tiga pagi, ia tadi sempat terlelap sebentar hingga akhirnya tak bisa dipaksa tidur sama sekali. "Apa yang harus aku lakukan? Apa aku susul saja Sakya ke rumah sakit?" Alina mengusap pelipisnya dan pangkal hidungnya. "Ah tidak, aku harus istirahat..." Alina coba berpikir waras dan coba kembali membaringkan tubuhnya dan menutup mata. Namun disaat itu tiba-tiba matanya terbuka lebar lagi karena mendengar ponselnya berdering, dengan cepat Alina d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN