Alina memperhatikan Sakya yang kini duduk di bangku kemudi mobil menatap jalanan di depannya dengan santai. Ternyata semalam pria ini memang tidak sedang bercanda, hari ini juga ia sendiri yang mengantarkan Alina kembali pulang ke rumah. Walaupun Alina tadi kembali ragu dan menolak, Sakya tetap berhasil membawa gadis ini. "Sakya, aku benar-benar merasa tidak siap." ujar Alina pada Sakya saat beberapa menit lagi mereka akan sampai di rumahnya. "Kamu akan selalu merasa tidak siap jika tidak dipaksakan." "Ayo kita pergi ke tempat lain saja." "Kita sudah akan sampai, jangan mengada-ada." Alina menggigit bibir bawahnya sekilas, "tapi perasaan aku tiba-tiba jadi nggak enak, serius deh." "Kenapa memangnya?" "Intinya kita jangan ke rumah sekarang deh." Sakya menghembuskan napas keras, "i