Tujuh Puluh Tiga

1797 Kata

Alina diam melamun sendirian menatap pemandangan dari balkon apartemen Sakya malam ini. Tadinya ia ingin istirahat, namun matanya tak kunjung mau terpejam hingga akhirnya ia mencoba mencari udara segar, lagipula pemandangan dari balkon apartemen Sakya sangat cantik hingga bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang. "Tidak merasa dingin?" tiba-tiba Alina dikejutkan oleh sebuah suara disusul ia merasakan sebuah selimut tipis kini menutupi badannya. "Makasih," Alina tersenyum melihat kehadiran Sakya yang kini ikut duduk disampingnya. "Kenapa di luar? Tidak tidur?" "Aku tidur sebentar lalu terbangun dan tak bisa tidur lagi. Jadi aku pikir lebih baik mencari udara segar, lagipula pemandangan dari sini bagus. Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu terbangun?" Alina balik bertanya sambil merapat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN