Alina yang sudah merasa kehilangan arah memilih untuk berhenti tidak tahu harus melajukan mobilnya kemana lagi, hari sudah semakin malam tapi ia tak kunjung mendapatkan ide harus kemana. Gadis itu menghela napas panjang sambil menyenderkan tubuhnya yang terasa lelah, ia menutup matanya sejenak dan membuka matanya lagi untuk melihat ponselnya. Ada banyak panggilan tak terjawab, namun yang menjadi perhatian Alina hanyalah panggilan yang berasal dari Sakya, dan disaat itu pula panggilan baru dari Sakya kembali masuk. "Iya Sakya...," Alina memilih untuk langsung menjawab telpon dari pria itu. "Kamu baik-baik saja?" Alina mengerutkan dahinya mendengar kalimat pertama Sakya yang menanyakan keadaannya, "kenapa kamu bertanya seperti itu?" "Sejak sore tadi kamu sama sekali tidak mengacuhkan