Di sinilah Indira berada sekarang, di sebuah restoran mewah yang bahkan tidak pernah Indira bayangkan akan ia injak selama hidupnya setelah menerima tawaran makan siang Aldrich tadi. Ah, tidak. Bukan bukan tawaran, melainkan paksaan dari pria itu. Flashback On. “Mmm, belum” Jawab Indira jujur pada pertanyaan Aldrich. “Ayo makan siang” Ajak Aldrich yang terdengar seperti perintah di telinga Indira. “Tidak, tidak, aku bisa makan siang sendiri” Tolak Indira. “Aku tidak menerima penolakan” Ucap Aldrich sembari menatap Indira. Sementara Indira yang ditatap seperti itu merasa gugup. Ia seakan tak memiliki kata-kata lain untuk menerima ajakan pria itu. “Ayo” Ucap Aldrich kemudian beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar tanpa menunggu persetujuan Indira karena ia yakin kalau