Langit mendung menggantung di atas kampus sore ini. Udara lembab dan angin dingin berhembus pelan, membuat Aleeya memilih memeluk tubuhnya sendiri saat berjalan menuju parkiran motor. Tangannya sibuk merapikan map dan print out revisi yang baru dikumpulkan di ruang dosen. Saat langkahnya hampir sampai di motor bebek kesayangannya—yang warna-nya sudah mulai pudar karena terlalu sering kepanasan—suara yang familiar terdengar dari sisi kanan. “Aleeya?” Gadis itu menoleh cepat. Pak Kevin berdiri tak jauh dari sana, tangan kanan memegang helm, dan tangan kiri menggenggam kunci motornya. “Eh, Pak Kevin! Tumben ketemu di sini,” ucap Aleeya sambil tersenyum. “Baru dari ruang dosen. Tadi sempat baca revisimu yang terbaru. Bagus. Kamu tinggal merapikan bagian daftar pustaka dan satu-dua footnot

